Tuesday, November 29, 2011

Apakah Hipnotis Bisa Disebut Sebagai ILMU ?

Apakah HIPNOTIS bisa disebut sebagai ILMU ?
Menurut penulis : YA. Hipnotis bisa disebut sebagai ilmu.

URAIAN
Menurut Kamus Bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998).
Sedangkan menurut pemikiran penulis, ilmu adalah segala hal yang selalu terbuka untuk didiskusikan dan dipelajari. Hipnotis adalah sesuatu yang bisa didiskusikan dan dipelajari. Entah dipelajari melalui media seperti buku – buku dan tutorial tentang hipnotis atau belajar langsung dari orang yang sudah mahir dalam ber-hipnotis.
Syarat sesuatu bisa disebut sebagai ilmu adalah :
  1. Bersifat pengetahuan
  2. Sistematis
  3. Obyektif
  4. Rasional
Bersifat pengetahuan. Segala sesuatu yang bisa diketahui dan dipikir adalah pengetahuan. Hipnotis adalah sesuatu yang bisa diketahui maka bisa disebut sebagai pengetahuan.
Sistematis. Sistematis adalah sesuatu yang teratur, tertib dan berjalan sesuai kaidahnya. Dalam mempelajari dan mempraktekkan hipnotis pasti ada cara – cara tertentu dan dengan urutan tertentu yang harus dipatuhi agar berhasil berhipnotis.
Obyektif. Hipnotis mempunyai obyek kajian abstrak berupa teknik – teknik metafisika yang digunakan untuk menyelami dan mempengaruhi pikiran orang lain dan obyek kajian riil yaitu manusia selaku pelaku dan obyek hipnotis itu sendiri.
Rasional. Dalam sebuah buku pernah disebutkan bahwa seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain agar tunduk kepada apa yang kita inginkan melalui teknik – teknik dan cara yang bersifat psikologis. Jadi, hipnotis ada kaitanya dengan psikologi yang notabene psikologi adalah sebuah ilmu tentang kejiwaan yang sudah diakui oleh internasional.

KESIMPULAN
Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa hipnotis bisa disebut sebagai ilmu karena memenuhi empat syarat ilmu yaitu bersifat pengetahuan, sistematis, obyektif, dan rasional.

SUMBER :
  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Atmodjo terbitan tahun 1998.
  2. Catatan materi selama perkuliahan mata kuliah Filsafat Ilmu dengan Dosen Pengampu Moh. Anas, M.Phil.
  3. Imajinasi dan pendapat pribadi penulis.

**tulisanl ini adalah sebuah rintisan. Pembaca bisa mengembangakannya melalui space komentar yang diisediakan dibawah ini,**kritik dan saran yang membangun (bukan menjatuhkan) senantiasa penulis harapkan ..**terima kasih ..^_^

Tuesday, November 15, 2011

RUMAH JOLGO, ARSITEKTUR LOKAL YANG HAMPIR PUNAH

Modernisasi membawa dampak tersendiri bagi negara dunia ketiga. Baik efek positif maupun negatif yang cenderung mengarah pada rekonstruksi budaya setempat. Terlebih lagi di Indonesia, maraknya pembangunan di berbagai bidang yang semula bertujuan mempertinggi taraf kesejahteraan penduduk tampaknya menuai kontroversi.  Salah satu contoh, pembangunan dibidang property yang bermula dari penggusuran rumah – rumah adat untuk dirubah menjadi susunan batu bata bertembok pun sudah dicanangkan pemerintah dengan berkedok pada satu kata : pembangunan.

Pergeseran minat masyarakat dari rumah adat jawa (joglo) ke rumah modern memang disertai dengan alasan rasional dan masuk akal. Dari yang semula berdinding bambu, mudah reyot, mudah terbakar, dan rapuh, terganti menjadi sesosok bangunan kuat, tebal, hangat, aman, dan terkesan megah. Stigma yang terlanjur tertanam kuat dalam mindset masyarakat inilah yang melandasi banyaknya perombakan rumah Joglo tradisional menjadi rumah tembok konvensional.

Sebuah fenomena jelas terlihat di Kota Jogja yang notabene diklaim sebagai pusat kebudayaan Jawa. Kota yang pada era tahun 1800an masih dipenuhi dengan rumah – rumah Joglo yang unik nan cantik itu kini telah berganti wajah menjadi kota pelajar sekaligus kota kebudayaan yang ironisnya ciri fisik kebudayaan itu sendiri pun hampir musnah tergilas jaman. Menurut hasil survey, dari keseluruhan distrik Kota Yogyakarta, tidak ada satupun rumah adat tradisional yang terlihat kecuali kompleks rumah Joglo di dalam Keraton yang memang masih dijaga kelestariannya hingga kini.

Suatu kesaksian diutarakan oleh seorang penduduk di desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Minggu, 2 Oktober 2011. Ny. Surati mengatakan,”Wong saiki ki podo wis ora gelem duwe omah gedhek, geleme nganggo boto. Podo ora gelem nguri-uri tinggalane leluhur dewe”. Yang kalau diartikan, kurang lebih menjadi,”Orang-orang sekarang sudah tidak mau mempunyai rumah dari bambu lagi, maunya hanya memakai batu bata. Semua sudah tidak mau melestarikan peninggalan leluhur sendiri”. Baik diakui maupun tidak, melalui pengakuan nenek usia 73 th ini tercuil secercah harapan bahwa masih ada beberapa gelintir orang yang masih sanggup menjaga rumah Joglo dan peduli akan kelestariannya, yang terlihat dari semangat Ny. Surati yang dengan setia merawat Joglo kesayangannya itu.

Jika dilihat dari segi pola bangunan dan cara membangun yang unik, rumah Joglo adalah salah satu dari sekian banyak mahakarya bangsa Indonesia di bidang teknik arsitektur yang bahkan oleh orang-orang dunia barat pun tidak sanggup untuk menirunya. Mulai dari keunikan desain dan bentuk yang kental akan nuansa jawanya, cara memasang tiang – tiang utama, cara memasang tali dan bambu, cara menata dan merangkai bambu menjadi anyaman dinding, dan lain – lain merupakan suatu keahlian dan keterampilan spesial jawa yang tidak dimiliki bangsa lain.

Inilah salah satu keeksotisan budaya dan rumah joglo jawa yang keberadaannya sudah meminggir tersingkir budaya asing yang belum tentu cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Hanya kitalah generasi muda yang selanjutnya menjadi pihak yang bertanggungjawab atas keberadaan rumah adat joglo jawa agar kearifan dan kemegahannya masih dapat disaksikan oleh anak cucu kita kelak.

Monday, November 14, 2011

Hidup Sehat Berpahala

Tidak dapat dipungkiri memang, tuntutan hidup nan kompleks sudah mewarnai hari - hari kita. Seiring waktu berganti pun metabolisme alam senantiasa berputar untuk menjaga keseimbangannya. Diantara efek dari rutinitas berkala yang membuat tubuh merasa lelah dan pusing yang menyerang kepala, sungguh amat mengganggu bagi orang yang mempunyai mobilitas tinggi dan harus wira wiri kesana kemari. Berikut adalah beberapa langkah yang sudah yani lakukan untuk mengatasi beberapa keluhan tentang lemahnya fisik akibat kesibukan yang memadat :
  1. Perbanyak minum air putih, minimal 1,5 liter setiap harinya akan membuat efek segar pada tubuh yang kelelahan dan mencegah dehidrasi. Nah, galon 19 liter yani saja bisa habis dalam waktu 10 hari kok .. :D
  2. Usahakan sarapan setiap pagi, selain sebagai pengganti energi yang terkuras saat tidur di malam hari, sarapan pagi juga memberikan kesempatan kepada tubuh untuk mempersiapkan tenaga untuk aktivitas di siang harinya. Nah, yani juga sedang berusaha rutin breakfast tiap hari nih , ^_^
  3. Perketat jam tidur, menurut sumber kesehatan yang terpercaya, tidur sehat adalah minimal 8 jam perhari. Nah, kalau yani nih, minimal tidur 4-6 jam di waktu malam saja (atau sesuai kebutuhan) sudah cukup untuk me-refresh otak agar ting - ting kembali. Menurut survei pribadi, kebanyakan mahasiswa (terutama aktivis) selalu menyepelekan jam tidur dengan alasan tugas, tanggungjawab, dan akhirnya begadang. Kebiasaan buruk ini memang tidak terasa dampaknya dalam waktu dekat, namun lama kelamaan bisa menimbulkan efek negatif, diantaranya : meningkatkan hasrat mengudap makanan berlemak, melemahkan antibodi tubuh, rentan terserang diabetes, stres meningkat, memicu rasa gelisah, tampak lebih tua, timbul berbagai rasa sakit, berisiko kanker lebih tinggi, seperti yang dilansir http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/04/25/brk,20100425-242977,id.html ..
  4. Selalu Konsumsi Buah Segar, cukup beberapa biji buah-buahan yang berbeda tiap harinya, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin tubuh. Berikut adalah daftar buah-buahan yang yani (usahakan) untuk dikonsumsi : pepaya, jeruk, pisang, tomat, bengkoang, nanas, dan apel,
    cukup beli di tukang rujak buah, yang bisa jual eceran, sehingga dapat harga yang murah , hihii ^^v
  5. Rajin Konsumsi Habbatussauda (Jintan Hitam), seperti yang kita tahu, habbatussauda adalah tumbuhan penuh manfaat yang diturunkan Allah SWT untuk manusia. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun bersabda : "sesungguhnya didalam Habbatussauda (jintan hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali kematian, HR. Bukhori & Muslim". Jadi, selain mendapat tubuh sehat, jika dilakukan dengan niat ibadah mengikuti sunnah Rasul, insyaallah akan mendapatkan imbalan dari Rabb kita,
  6. Terakhir, mari praktek dan lalukan bersama, dengan niat iman dan taqwa, untuk mendapatkan tubuh sehat dan stamina terjaga, selalu follow Cara Hidup Sehat ala Rasul, niatkan untuk ibadah, menuju tatanan kehidupan Islami nan warna warni, ^_^"
Link Hidup Sehat ala Rasul : http://cara-muhammad.com/perilaku/cara-hidup-sehat-rasulullah-saw/

sekian, dan terima kasih ,
^^